Mini Tournament MASJAKON HUT LPJK Ke-21

Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Bapak Ruslan Rivai membuka acara Mini Tournament MASJAKON (Masyarakat Jasa Konstruksi) di Royale Jakarta Golf Club, pada hari kamis 13 Agustus 2020, Turnamen ini hanya diperuntukkan bagi golfer kalangan Masyarakat Jasa Konstruksi & Industri Konstruksi Nasional, Jumat (14/08) di Jakarta.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT LPJK Indonesia ke 21 dan Merayakan Hari Kemerdekaan NKRI 17 Agustus 1945 – 17 Agustus 2020  dan sebagai ajang silaturahmi masyarakat (pelaku ) Jasa Kontruksi & Industri Konstruksi Nasional.

Perlu diketahui turnamen ini menggunakan protokol kesehatan Covid-19, dengan peserta Maksimal 80 orang (20 Flight), dengan format Pertandingan Stroke Play System 36 untuk perorangan & 3 score terbaik untuk Turnamen Beregu (Team), Permintaan pairing (pairing request) bisa dilayani paling lambat tanggal 3 hari H, penetapan pairing sepenuhnya menjadi kewenangan Komite Pertandingan (Panitia) yang ditunjuk. Ada beberapa hadiah yang disediakan oleh panitia diantaranya berbagai hadaiah hiburan dari pihak sponsor, hadiah Grand Prize sebesar Rp. 5.000.000 dan hadiah HOLE IN ONE berupa Mobil.

Berikut hasil dari Mini Tournamen MASJAKON :

Flight A: 

  • Best Nett 1 : 1B-W Andi Rukman, dengan Nilai Gross 77, HCP 7, Nett 70
  • Best Nett 2 : 6C-W Takdir Syawir, dengan Nilai Gross 86, HCP 16, Nett 70

Flight B: 

  • Best Nett 1 : 2B-W Ryan, dengan Nilai Gross 88, HCP 18, Nett 70
  • Best Nett 2 : 6C-W Khafid, dengan Nilai Gross 96, HCP 25, Nett 71

Format System 32:

  • Winner Team Gapensi : Andi Rukman Nurdin, Nett (70), Ken Pangestu (72), Rommy Lesmana (72), Bambang Rahmadi.
  • Runner Up Inkindo : Chandra (72), Ismanto (71), Imam Hartawan (71), Arry B.
  • 2ND Runner Up Team Adhi Karya : Bambang SBI (70), Satrio (72), Budi Santoso (72).

Selain LPJK Indonesia Acara ini Turut di dukung oleh Asosiasi ASTEKINDO, GAPENSI, ATAKNAS, APEI, IAI, INKINDO, BUMN WIKA, PP, Adhi, Nindya, dan PT. Ironindo Sukses Perkasa (ISP).,

Ataknas Memberdayakan Tenaga Ahli Lokal

Bisa dilihat dengan mata telanjang, pesatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Cibubur saat ini tak lepas dari pembangunan pendukungnya. Seperti infrastruktur, apartemen, hotel, jalan tol, hingga instansi pemerintahan. Cibubur memiliki empat wilayah kota dan kabu­paten, di antaranya Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Jakarta di wilayah timur.

Ketua Umum Badan Pimpinan Nasional Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Nasional (BPN-Ataknas), Taqdir Al Mushawir kepada Radar Cibubur mengatakan, Ataknas sudah memberi masukan kepada pemerintah pusat yang sedang menggodok peraturan pemerintah terkait pemberda­yaan tenaga ahli lokal. ”Mubazir jika pemerintah tak memberdayakan tenaga konstruksi lokal untuk ikut serta dalam perkembangan wilayah Cibubur menjadi semakin pesat,” usulnya.

Ia memberikan masukan untuk pening­katan yang lebih cenderung kepada pengu­saha profesional di daerah, khususnya di Jawa Barat yang menopang ibu kota.

Taqdir memaparkan, ada beberapa poin yang diusulkan kepada pemerintah oleh Ataknas selaku badan di bawah Kementerian PUPR tersebut. ”Seperti halnya pember­dayaan rekanan di daerah. Jadi, untuk semua badan usaha asing yang bekerja di daerah tersebut, harus melibatkan kontraktor nasional atau lokal,” ujarnya.

Karena, menurut Kementerian PU, tahun kemarin pemerintah sudah mencetak dua juta sertifikat tenaga ahli. Di antaranya di dalamnya itu ada Ataknas. ”Yang sudah dicetak ini diharapkan terserap pasar di lokal sesuai dengan kompetensinya. Kontraktor jalan ya jalan, bangunan ya bangunan,” bebernya lagi.

Tujuannya, tak lain, hanya untuk menaikkan kualitas dan derajat kontraktor lokal. Dilihat di lapangan sendiri, banyak tenaga kerja asing yang justru memegang kendali dalam proses pembangunan di Indonesia.

“Saya sudah keliling dari Aceh sampai Papua, sangat terlihat perbedaannya. Tenaga kita-kita itu middle ke bawah. Contoh proyeknya seperti pengadaan waduk di Papua, rel kereta api, termasuk LRT (light rail transit) di Jabodebek,” lanjut dia menjelaskan.

Tenaga lokal yang ada, kata dia, hanya berperan sebagai pekerja kasar. Jarang ada yang berperan sebagai tenaga ahli. ”Sertifikat yang kita keluarkan itu kan nasional, bahkan sertifikat yang kami keluarkan itu adalah sertifikat kesetaraan ASEAN. Jadi harusnya tenaga kita bisa lebih dari itu,” tukasnya.

Dikutip dari Radarbogor.id

ASKUMNAS Papua Dorong Pemerintah Berdayakan Pengusaha Lokal

Dikutip dari papua.antaranews.com – Asosiasi Kontraktor Umum Nasional (Askumnas) Provinsi Papua mendorong pemerintah setempat untuk memberdayakan pengusaha lokal atau asli Bumi Papua dalam proyek-proyek dan proyek  konstruksi

Penetina Kogoya Ketua Askumnas Provinsi Papua, di Jayapura, Jumat, mengatakan pengusaha asli Bumi Cenderawasih yang bergerak di bidang kontraktor juga harus mempersiapkan diri, sehingga ketika dilibatkan dalam proyek oleh pemerintah dapat memberikan hasil maksimal.

“Apabila pengusaha Papua ingin bangkit, maka harus mengikuti prosedur yang berlaku, karena kini semua berpacu pada sistem teknologi digital, dan harus ada kemauan, kesabaran serta penyesuaian diri,” katanya usai dilantik sebagai Ketua Akumnas  periode 2019-2024.

Menurut Penetina, kesabaran, penyesuaian dan kemauan ini menjadi sangat penting karena jika dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada sesuai petunjuk berlaku akan menghasilkan hasil yang baik pula.

“Dengan adanya sertifikasi secara elektronik diharapkan juga dapat membantu kontraktor-kontraktor Papua melengkapi persyaratan untuk memperoleh proyek atau kegiatan,” ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya juga akan memberikan pendampingan bagi pengusaha lokal agar lebih siap dan memenuhi persyaratan dalam melaksanakan proyek-proyek konstruksi.

“Kami ingin diposisikan sebagai mitra pemerintah, bukan oknum-oknum yang meminta proyek dari pemerintah, sehingga diingatkan kembali anggota Askumnas harus mengerjakan segala sesuatunya sesuai aturan berlaku,” katanya.

Asosiasi Kontraktor Akan Dorong Pengusaha Papua Berkembang

JAYAPURA,REPORTASEPAPUA.COM – Penetina Kogoya selaku Ketua terpilih periode 2019-2024 Badan Asosiasi Kontraktor Umum Nasional ( ASKUMNAS ) Provinsi Papua menegaskan bahwa dirinya akan mendorong kontraktor khusus Orang Asli Papua ( OAP ) untuk di prioritaskan dalam kegiatan-kegiatandan Terus Berkembang di Tanah Papua.

” Untuk kedepannya asosiasi ini akan menjadi alat agar kami bisa dapat memediasi kepada seluruh kontraktor yang ada di Provinsi Papua khususnya Orang Asli Papua, ” tuturnya

Ia juga menambahkan bahwa bagaimana pun kami seluruh asosiasi ini ada didalam juknis dan teknis pelaksanaan yang dipandu oleh aturan aturan yang berlaku.

Selain itu, untuk mengacu pada aturan main yang sebenarnya itu semua ada pada prosedur dan kami juga perlu dipandu dan dikontrol, nah kira kira apa saja yang perlu dilengkapi untuk seluruh kontraktor OAP yang ada di Provinsi Papua.

Sehubung dengan itu, apabila Pengusaha Papua mau bangkit mereka harus ikut prosedur yang berlaku, karena sekarang semua harus berpacu pada sistem teknologi Digital, dan musti ada kemauan,sabar, juga penyesuaian diri.

” Karena kesabaran,penyesuaian dan kemauan ini sangat penting karena kalau kita tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan yang ada sesuai petunjuk berlaku akan menghasilkan hasil yang baik, ” hal tersebut dikatakan nya kepada pers di Kota Jayapura, 05 April 2019.

Kendati demikian, ASKUMNAS periode 2019-2024 yang saya pimpin berkomitmen untuk mendampingi para kontraktor Asli Papua. ( berti )

Penetina Kogaya Resmi Pimpin ASKUMNAS Papua

Ketua BPN Asosisasi Kontraktor Umum Nasional (ASKUMNAS), Ir. Taqdir Al. Mushawar resmi melantik kepengurusan Badan Pengurus Provinsi ASKUMNAS Papua periode 2019-2024 di hotel Aston Jayapura, Kamis (4/4/2019)

Ketua BPP ASKUMNAS Provinsi Papua, Penetina Kogoya, mengatakan pihaknya akan mendorong kontraktor khusus Orang Asli Papua (OAP) untuk diprioritaskan dalam kegiatan-kegiatan nasional.

“Kedepan asosiasi ini akan menjadi alat agar kami bisa dapat memediasi kepada seluruh kontraktor yang ada di Provinsi Papua khususnya Orang Asli Papua,” kata Penetina Kogoya.

Menurut Kogoya, BPP ASKUMNAS Papua berkomitmen untuk mendampingi para kontraktor Asli Papua dalam sertifikasi online.

“Apabila Pengusaha Papua mau bangkit mereka harus ikut prosedur yang berlaku, karena sekarang semua harus berpacu pada sistem teknologi digital dan musti ada kemauan sabar, juga penyesuaian diri,” ujarnya.

Dikatakan, untuk mengacu pada aturan main yang sebenarnya itu semua ada pada prosedur dan kami juga perlu dipandu dan dikontrol.

“Nah kira – kira apa saja yang perlu dilengkapi untuk seluruh kontraktor OAP yang ada di Provinsi Papua, karena seluruh asosiasi ini ada di dalam juknis dan teknis pelaksanaan yang dipandu oleh aturan aturan yang berlaku,” katanya.

“Karena kesabaran, penyesuaian dan kemauan ini sangat penting karena kalau kita tidak bisa menyesuaikan dengan keadaan yang ada sesuai petunjuk berlaku akan menghasilkan hasil yang baik,” kata Penetina.